Consulate-General of Malaysia in Medan
Address | Jln. Diponegoro No. 43 Medan 20152 Indonesia |
---|---|
Phone | local: international: |
Fax | local: international: |
malmedan@ | |
Web site | http:/ |
Hours | Monday - Friday 8.00 am.- 4.00 pm. |
Address | Jln. Diponegoro No. 43 Medan 20152 Indonesia |
---|---|
Phone | local: international: |
Fax | local: international: |
malmedan@ | |
Web site | http:/ |
Hours | Monday - Friday 8.00 am.- 4.00 pm. |
Comments on this Consulate-General
kepada Yth , bpak Duta Bsar Malaysia .
Mohon Pertolongan , ada Warga indonesia yg skrng Di Tahan Karna Kena Tipu 0leh Agen ilegal . Skrng Di Tahan Di Balai Police Dang Wang Kuala Lumpur .
Di Tangkap Pada Tanggal 11 Desember 2013 Tepatnya Di Wilayah 53 , 59 Di Jalan Tiong Nam off Raja Laut Kuala Lumpur .
Saya Mohon Dengan Sangat untuk Segera Di Bebaskan & Di Pulangkan Ke Medan .
Terima Kasih .
Sayangnya selalu Rakyat Indonesia mencari kesalahan Pemeritah Malaysia tapi tidak mau melihat kesalahan Rakyat Indonesia (TKI) disana, macam ragam kelakuannya sama saja dibuatnya seperti di Indonesia, sementara Hukum dan Peraturan Negara kan berbeda, jadi adalah pepatah atau motto sejak zaman nenek moyang "Dimana kita berdiri disitu LANGIT di junjung". Pepatah itu memang hanya kita dapati di Semenanjung Malaysia dan Sumatera (tidak keseluruhan Malaysia dan tidak pula keseluruhan Indonesia). Jadi jangan pernah bilang Malaysia mengambil/meng- klaim budaya Indonesia, karena Malaysia dan Indonesia seperti dua orang besaudara yang sekarang sudah tidak satu rumah lagi karena masing-masing sudah bekeluarga namun kebiasaannya tetap sama seperti masih bersama. Disana juga banyak etnis Jawa yang mencari penghidupan, nah mereka lah yang membawa kebudayaan wayang atau apasaja, dan mereka juga sudah menjadi Rakyat Malaysia, dan yang meng-klaim budaya itu ya orang Jawa Malaysia itu tadi. Kalau ada Rakyat Indonesia yang mau ngajak sengketa dengan Malaysia berarti dia ngajak sengketa dengan Saudara sendiri. Itu namanya apa ya......... (Hafizd Jamaluddin - Medan, E-Mail: Jamalhafid@yahoo.com)
Saya sungguh sangat terkesan dengan Bangi di Kampong Sungai Buah. Kiranya Indonesia dan Malaysia sangat banyak persamaannya khas Sumatera dengan Semenanjung Malaysia.
Ketika saya berkunjung ke Malaysia/Selangor saya akan dibawa ke Bangi ke Kampong Sungai Buah tempat dimana Ibu saya tinggal semasa kecil dulu dan Pusara Datok saya ada disana. Tahun 1930 Ibu saya ke Medan dibawa Ibunya (Nenek saya). Ayah saya adalah suku Melayu Deli, dan kami tinngal di Kota Binjai, adat istiadat dan kebiasaannya serta alamnya (tanaman & ternak) tak ada bedanya. Saya rindu ingin berkunjung lagi kesana, tapi ......
Musykil terlalu byk visa single entry (3 bln) dikeluarkan dari konsulat. melalui pengalaman sewaktu di medan untuk mendapatkan visa tersebut bukan mudah... tapi ada individu di dalam konsulat maklumkan sekiranya mahu mendapatkannya lebih baik berurusan dengan ejen-ejen ("dilantik!!!") berserta harga yang tinggi(IDR 1,8j - 2j) . adakah kami juga boleh menjadi ejen? kerana ini adalah hak rakyat malaysia... adakah mungkin ini adalah pemalsuan yang perlu kita benteras bersama....
terima kasih c.c Wisma Putra. (Dato' Haniffah Aman)
Post a comment on this page
We invite you to share your experiences with the Malaysian Consulate-General — obtaining visas and other services, locating the building, and so on. Your comments may be seen by the public, so please do not include private information.
This web site is not operated by the Consulate-General and your comments and questions will not necessarily be seen by its staff. Please note that this is not a forum for broad debate about the foreign policy of Malaysia, and such topics will be deleted.